
Tersenyumlah dengan senyum indahmu yang membangkitkan cinta dan memberikan kasih sayang kepada orang lain.
Berkatalah dengan menggunakan kata-kata baikmu yang membangun persahabatan dan menjauhkan rasa dengki.
Dermawanlah dengan derma yang membahagiakan si miskin, menyenangkan orang faqir, dan mengenyangkan perut yang lapar.
Jangan kau habiskan usiamu untuk hal-hal yang tidak perlu; membalaskan kesumat dan berdebat kusir yang tidak perlu.
Jangan kau menomorsatukan dan menimbun harta benda, hingga harus mengorbankan kesehatan, kebahagiaan hati, tidur nyenyak dan istirahatmu.
Jangan kau mencari-cari kesalahan dan menggunjing orang lain serta melupakan kesalahan dan aib diri sendiri.
Jangan kau tenggelam dalam kenikmatan hawa nafsu dan memenuhi apa saja yang dikehendakinya.
Jangan kau habiskan waktu dengan orang-orang yang mengisi waktunya dengan hal-hal yang tak berguna dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sesuatu yang remeh.
Jangan mengingat-ingat musibah yang telah lalu, bencana yang telah lewat dan kesalahan yang telah terjadi.
Jangan kau lupakan akhirat dan amal untuknya, dan alpa terhadap tanda-tanda keberadaannya.
Jangan kau menghabiskan harta bagi sesuatu yang diharamkan, berlebih-lebihan dalam sesuatu yang mubah, dan sedikit untuk ketaatan.
Wahai saudara-saudariku… Ingatlah, Tuhanmu akan mengampuni orang yang memohon ampun, akan memberi ampun kepada yang minta, dan menerima yang kembali.
Sayangi yang lemah, niscaya engkau akan bahagia. Penuhi hajat yang membutuhkan, engkau akan disembuhkan. Jangan bawa kebencian, engkau akan dilindungi.
Optimislah, karena sesungguhnya Allah bersamamu, para malaikat memohonkan ampunan untukmu, dan surga telah menunggumu.
Hapuslah air mata dengan berbaik sangka kepada Allah. Usirlah segala duka dengan mengingat semua nikmat yang telah diberikan kepadamu.
Jangan berpikir bahwa di dunia ini ada orang yang diberi kebahagiaan yang sempurna, karena tak seorang pun bisa mendapatkan semua yang ia inginkan.
Jadilah seperti pohon kurma; tinggi cita-citanya, kebal dari penyakit, dan bila dilempar dengan batu, ia membalas dengan kurmanya.
Pernahkah engkau mendengar ada kesedihan yang dapat mengembalikan apa yang telah berlalu, duka lara yang dapat memperbaiki kesalahan? Jadi, untuk apa bersedih?
Jangan menunggu datangnya ujian dan bencana, tapi sambutlah rasa aman, rasa nyaman, dan rasa terlindungi.
Padamkan api kedengkian di dadamu dengan memaafkan semua yang pernah berbuat salah kepadamu.
Mandi, wudhu, wewangian, dan siwak adalah obat yang mujarab untuk segala kesedihan dan kesempitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar